Panyabungan, StartNews – Ada yang berbeda pada Hari Guru Nasional (HGN) ke-77 tahun ini. Pasalanya, Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi Nasution dan Ketua DPDR Madina Erwin Efendi Lubis mengenang masa kanak-kanaknya ketika menuntut ilmu di bangku sekolah dasar.
Kedua tokoh politik Madina itu menyambagi sekolah dasar masing-masing, tempat mereka kali pertama belajar calistung (membaca, menulis, dan berhitung).
Sambil menbawa dan memberi bunga kepada guru, Sukhairi dan Erwin mendatangi SD Muhammadiyah di Desa Gunungtua, Kecamatan Panyabungan, Madina, Sumut. Di sekolah inilah Erwin mulai mengenal calistung, yang menjadi dasar ilmunya hingga kini menjadi ketua DPRD Madina.
Wajah guru dan siswa-siswi di sekolah terlihat dibiasi senyum sumringah. Mereka senang dikunjungi bupati dan ketua DPRD. Satu per satu siswa SD Muhammadiyah menyalami Sukhairi dan Erwin.
Dari sekolah itu, Sukhairi bersama Erwin dan rombongan bertolak ke SD 079 yang dahulu bernama SD 06. Sukhairi bercerita, dahulu SD tersebut berlokasi di belakang RSUD Panyabungan.
Tak hanya SD yang dikunjungi, Sukhairi dan Erwin juga mendatangi SMPN 2 Panyabungan. Kedatangan Ketua DPW PKB Sumut dan Ketua Partai Gerindra Madina ini disambut tarian oleh guru SMPN 2 Panyabungan.
Sukhairi dan Erwin terkejut. Walaupun datang mendadak, mereka tetap disambut dengan kejutan pertunjukkan seni. Sambil berrjalan melewati guru-guru yang sedang menari, Sukhairi dan Erwin melipat tangannya di depan dada sebagai sebagai simbol rasa hormat dan ucapan terima kasih.
Suasana haru tiba-tiba hadir di tengah-tengah mereka. Sukhairi memberikan bunga kepada Kepala SMPN 2 Panyabungan Siti Fatimah, para siswa akrab memanggilnya Ibu SF. SF yang menjadi kepala sekolah sekarang dulu sempat menjadi guru Sukhairi untuk mata pelajaran bahasa Inggris.
Rasa haru membuat SF meneteskan air mata saat menerima bunga dari Sukhairi. Pada momen itu, Sukhairi mengucapkan terima kasih dan mengucapkan I Love You Teacher sembari memeluk SF. Seketika suasana haru berubah jadi canda dan tawa.
SF mengatakan saat menduduki bangku SMP, Sukhairi menjadi anak yang baik dan penurut. Dia juga mengatakan Sukhairi sangat aktif dan sering mengikuti kegiatan di bidang olahraga dan seni.
“Dulu dia (Sukhairi) aktif ikut olahraga, ikut juga nari. Itu salah satu prestasinya,” kata SF di SMPN 2 Panyabungan, Jumat (25/11/2022).
SF tidak menyangka kedatangan kedua pejabat itu ke SMPN 2. Dia juga tidak menyangka anak muridya yang telah lulus puluhan tahun lalu masih mengingatnya sebagai guru.
Kunjungan terakhir, Bupati dan Ketua DPRD Madina menyambangi SMAN 1 PanPanyabungan. Sekolah ini menjadi saksi persahabatan Sukhairi dan Erwin.
Erwin bercerita di depan guru dan murid-murid SMAN 1 Panyabungan bahwa saat duduk di bangku SMA, dia dan Sukhairi satu kelas dan berpisah saat kelas 2. Erwin mengambil jurusan IPS dan Sukhairi jurusan IPA.
Menurut Erwin, sejak dulu Sukhairi telah menjadi ketua (ketua kelas, ketua OSIS, ketua geng, dan kerua bayar-bayarin,” kata Erwin sambil tertawa.
Erwin mengucapkan terima kasih kepada nyonya Sianturi, guru BP SMAN 1 Panyabungan. Menurut Erwin, guru itulah yang selalu memberinya motivasi.
“Saya dulu saat sekolah, sepatu saja bolong, celana sobek. Ibu Sianturi selalu memotivasi saya untuk tidak menjadi anak yang malas,” kata Erwin.
Erwin juga menceritakan dirinya sering membangkang dan tak luput dari hukuman guru. Erwin percaya, karena kesabaran dan kegigihan para guru membimbingnya, dia dan Sukhairi bisa berdiri di SMAN 1 Panyabungan sebagai bupati dan ketua DPRD Madina.
Kisah kedua sahabat ini saat duduk di bangku sekolah tak luput dari berbagai hal. “Dulu pernah cabut (bolos) sih kadang-kadang, kalo saya jarang. Lebih sering pak Ketua DPRD,” kata Sukhairi dengan nada bercanda.
Reporter: IRP