Panyabungan, StartNews – Paham radikalisme yang dinilai masih marak di lingkungan sekolah dan kampus mendorong para aktivis Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menemui Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul AS di kantornya, Senin (18/7/2022).
Para aktivis pelajar NU itu mensinyalir paham radikalisme masih marak di lingkungan sekolah dan kampus. Itu sebabnya, Ketua Pimpinan Cabang IPNU Madina Owi Ali Nurdin Malayu berharap Kapolres Madina lebih sensitif terhadap gerakan radikalisme tersebut.
“Kami berharap Pak Kapolres memiliki integritas dan sensitivitas terhadap radikalisme yang masih marak, tak terkecuali di kalangan pelajar,” ujar Owi.
Menurut Owi, perlu penanganan serius terhadap paham radikalisme yang selama ini masih berkembang di sekolah dan kampus. Owi menyebut para pelajar merupakan generasi penerus tongkat estafet kepemimpinan masa depan bangsa.
“Jika mereka teracuni paham radikal, maka masa depan Indonesia bisa terancam. Kami siap bersinergi untuk mengurangi persoalan radikalisme di sekolah. Selama ini kami telah bergerak melalui berbagai program demi merangkul mereka menuju jalan yang moderat,” katanya.
Sementara Ketua PC IPPNU Madina Hapsoh Nasution juga berharap agar Kapolres Madina memiliki visi yang kuat dan pengalaman yang cakap. Sebab, menurut dia, tantangan sosial kedepan membutuhkan penanganan yang serius agar bangsa tetap aman.
“Kapolres harus kaya pengalaman dalam menangani problematika sosial. Sehingga, permasalahan yang lebih berat yang akan dihadapinya tidak ragu lagi menyelesaikannya,” ungkapnya
Dengan begitu, kata Hapsoh, pembangunan nasional dan cita-cita Indonesia Emas 2045 dengan adanya bonus demografi dapat tercapai maksimal. “Bonus demografi harus dimanfaatkan betul agar tidak menjadi masalah dan Indonesia Emas pada satu abad nanti bisa terwujud,” pungkasnya.
Reporter: Sir