Lagi, Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor di Linggabayu

Lagi, Dua Penambang Emas Ilegal Tewas Tertimbun Longsor di Linggabayu

Linggabayu, StartNews – Aktivitas tambang emas ilegal di Kecamatan Linggabayu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) kembali menelan korban jiwa. Kali ini dua pekerja penambang emas di lokasi bekas tambang Milik PT Madinah Madani Mining (M3) tewas akibat tertimbun longsor, Senin (3/10/2022).

Peristiwa itu menambah deretan jumlah korban tewas akibat pertambangan emas ilegal di Kecamatan Linggabayu. Pada 28 April 2022, sebanyak 12 wanita penambang emas ilegal juga tewas tertimbun tanah di Desa Limabung, Kecamatan Linggabayu.

Dua korban terbaru diidentifikasi bernama Wawan (42) dan Mandeh (38). Keduanya warga Desa Lancat Kecamatan Linggabayu, Kabupaten Madina, Sumatera Utara. Peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Kedua korban tertimbun longsor saat menambang emas menggunakan mesin dompeng di lokasi bekas tambang PT M3.

Kapolsek Linggabayu AKP Marlon Rajagukguk menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh di lokasi kejadian menyebutkan longsor yang menimbun kedua korban terjadi saat hujan gerimis. “Korban sudah disemayamkan oleh keluarga,”kata AKP Marlon Rajagukguk.

Berdasarkan informasi dari anggotanya di lapangan, Marlon mengatakan pemilik dompeng tersebut termasuk salah satu korban yang meninggal. Untuk lebih jelasnya, dia akan memeriksa saksi-saksi.

“Infonya itu si Wawan yang punya dompeng. Mereka ada enam orang satu grup. Palingan besok baru kita tindak lanjuti untuk pemeriksaan saksi-saksi,” tegas Marlon.

Marlon belum bisa menjelaskan penyebab kejadian tersebut. Namun demikian, menurut informasi yang dia peroleh, kejadian longsor di lubang yang digali oleh penambang dompeng yang menjadi penyebab korban meninggal dunia.

“Mereka lagi kerja di lokasi lobang, tiba-tiba longsor. Besok kita periksa saksi-saksi bagaimana kronologis pastinya. Soalnya komunikasi dengan anggota di lapangan juga susah sinyal,” jelas Marlon.

Peristiwa serupa juga terjadi pada Kamis, 28 April 2022 sekira pukul 15.00 WIB. Saat itu sembilan wanita tengah menambang emas. Mereka memasuki lobung (lobang pendompengan) untuk melakukan aktivitas meleles dengan cara mendulang.

Kegiatan tambang tradisional dilakukan dengan menggunakan mesin dompeng, cangkul, dan ember untuk menyemprot tanah, sehingga bentuk tanah menjadi berlubang. Pemilik tanah yang dijadikan tempat menambang adalah Zupri Panjaitan (49).

Selanjutnya beberapa orang yang masuk ke lobang pendompengan tersebut melakukan pengambilan material berupa bebatuan kecil dan pasir yang mengandung butiran emas dengan menggunakan tumbilang, ember, dan dulang.

Akan tetapi, tidak berapa lama terjadi longsor pada bagian tebing lobang dompengan, sehingga menimbun seluruh orang yang berada di lobang dompengan tersebut. Tercatat 12 orang yang tewas. Seluruh korban adalah perempuan. Sedangkan dua orang lainnya berhasil keluar dari lobang dengan selamat.

Setelah kejadian, masyarakat yang berada di sekitar lokasi membantu mencari korban yang tertimbun di lobang dompengan dengan menggunakan alat seadanya. Kemudian sekira pukul 17.30 WIB, seluruh korban berhasil dievakuasi dan dibawa ke rumah duka masing-masing.

Korban meninggal antara lain: Nelli Sipahutar (55), Kana (40), Nurhayati (49), Lesma Suriani Rambe (36), Nurlina Hasibuan (38) Irma Pane (39), Sarifah Nasution (51), Amna Pulungan (36), Nur Ainun Pane (42), Nur Jaya Sari (35), Nur Afni Lubis (37) dan Nur Lina Batubara (45). Sedangkan korban yang selamat antara lain Nirwansyah Lubis (20) dan Saroapdah Lubis (46).

Reporter: Sir

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...