Pasaman Barat, StartNews – Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) yang menjalankan tugas KKN turut mendampingi para wisudawan dan wisudawati Tahfidz Al Quran Roudothul Jannah di Jorong Muara Tapus, Kecamatan Sungai Aur, Kabupaten Pasamat Barat, Sumatera Barat, belum lama ini.
Roudothul Jannah merupakan lembaga tahfidz Al Quran tingkat sekolah dasar (SD). Tahfidz Al Quran merupakan proses menghafal Al Quran dengan cara membaca maupun mendengarkannya secara berulang-ulang sampai hafal, sehingga setiap ayat mampu dibaca tanpa melihat mushaf.
Pada 30 Juni 2024, Tahfidz Al Quran Roudhotul Jannah mewisuda 31 wisudawan dan 18 wisudawati. Mereka mengikuti pemondokan di Tahfidz Roudhotul Jannah dengn target menghafal beberapa juz yang tidak ditentukan, karena masih tingkat sekolah dasar.
Acara wisuda itu dihadiri Bupati Pasaman Barat Hamsuardi, para guru, dan orangtua murid. Hadir juga mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Mandailing Natal (Madina) yang menjalankan tugas KKN di daerah itu.
“Terima kasih kepada seluruh masyarakat Jorong Muara Tapus yang memberikan dukungan moral maupun materi dan turut memajukan Pasaman Barat dalam membantu anak-anak menghafal Al Quran,” kata Hamsuardi.
Para wisudawan dan wisudawati dipakaikan mahkota atas keberhasilannya menghafal Al Quran. “Seperti dijelaskan dalam Al Quran bahwa nantinya akan diberikan ganjaran yang jauh lebih baik di akhirat bagi siapa saja yang menghafal Al Quran. Mereka akan diberikan kemuliaan dan keistimewaan dibanding orang-orang yang lalai,” kata seorang pendidik di pondok itu yang dipanggil Buya.
Sementara Pidah Hannum, orangtua wisudawan, mengaku bangga dengan pencapaian anak-anak yang masih tingkat SD, tetapi sudah mampu menghafal beberapa juz Al Quran dalam kurun waktu enam bulan. “Tentu saja itu sangat mengejutkan dan tidak bisa dipungkiri bahwa itu semua qodarullah,” katanya.
Ketua KKN STAIN Madina Aswar Anas Lubis mengungkapkan, di umuran yang masih tingkat SD, banyak anak yang masih dalam fase bermain. Namun, sejak adanya pondok tahfidz quran ini, mereka lebih memilih menghabiskan waktu dan mencari celah belajar menghafal Alq Qran di pondok tersebut.
“Meskipun itu hanya sekadar belajar dan bermain. Namun, dalam waktu singkat mereka dapat menghafal beberapa ayat Al Quran dalam sehari. Tentu itu menjadi dorongan bagi anak-anak lainnya,” katanya.
Pada acara wisuda ITU, para wisudawan menghafal Al Quran dengan tingkatan juz yang berbeda, yakni 1-4 juz. Namun, ada yang masih umur tiga tahun sudah bisa menghafal juz 30 Al Quran. “Tentu ini sangat membanggakan kedua orangtuanya,” katanya.
Reporter: Rls