Kotanopan, StArtNews-Wakil Ketua Komisi VIII DPR- RI dari Fraksi PKB, H. Marwan Dasopang, M, Si, Jumat (30/10) menghadiri pagelaran Kearifan Lokal berupa penampilan Gordang Sambilan yang dilaksanakan Forum Adat Bersama Nauli (FABN) Desa Simpang Tolang Jae, Kec. Kotanopan, Kab. Mandailing Natal.
Pagelaran yang dilaksanakan di Jalan Lintas Sumatera, Kelurahan Pasar Kotanopan ini dihadiri warga Simpang Tolang, Pemangku Adat Mandailing Julu, mewakili Dinas Sosial, mewakili Muspika, dan Ketua DPC PKB Madina, Khoiruddin Faslah Siregar.
Kedatangan Marwan Dasopang dan rombongan disambut dengan pemakaian ulos oleh Badan Pemangku Adat Mandailing Julu dan penampilan Gordang Sambilan dari Simpang Tolang Jae.
Kepala Desa Simpang Tolang Jae, Ridwan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah melalui Kementerian Sosial yang telah membantu kegiatan Kearifan lokal ini.
Adapun tujuan kegiatan ini untuk mengenalkan kembali kepada pemuda dan masyarakat desa Simpang Tolang Jae dan Kecamatan Kotanopan, bahwa Gordang Sambilan merupakan budaya warga Mandailing sekaligus menggali nilai-nilai kearifan lokal di dalamnya.
Sedangkan Marwan Dasopang dalam sambutannya mengatakan, latar belakang kegiatan ini mengingat di Mandailing Natal masih ada 19 ribu warga yang merupakan kategori harus dibantu. Mereka ini dianggap tidak berkemampuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Sebagai Komisi VIII yang bermitra dengan Kementerian Sosial berharap bisa mengurangi angka yang 19 ribu ini dengan membuat program menggali kearifan lokal setiap desa yang bisa mengangkat ekonomi warganya.
Dikatakannya, potensi ekonomi tidak hanya sebatas perdagangan atau pertanian saja, tapi potensi kearifan lokal juga bisa menjadi usaha. Apalagi dalam perkembangan tekhnologi yang luar biasa ini.
Ia menambahkan, hari ini dilaksanakan kegiatan kearifan lokal berupa penampilan Gordang Sambilan. Kemahiran ini berada di masyarakat, setiap desa punya Gordang Sambilan. Keberadaan Gordang Sambilan di setiap desa bisa dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi, dan ini kekuatan yang sangat luar biasa.
“Kita berharap setiap desa itu bisa membangkitkan kearifan lokalnya masing-masing. Suatu saat akan kita gabungkan dan akan menjadi kekuatan ekonomi. Karena itu perlu pemerintah untuk mendorong kearifan lokal ini, terutama Pemerintah Daerah, kekuatannya sangat potensial. Maka penggabungan kearifan lokal dengan perkembangan tekhnologi sangat menjanjikan”, ujar Marwan.
Terkait dengan anggaran yang dikucurkan lemerintah, jelas Marwan, masih terbatas. Kearifan lokal itu diharapkan jadi stimulus. Namun, pihaknya akan memperjuangkan tambahan anggaran sehingga muncul inisiatif dari masyarakat untuk menjadikan kearifan lokal sebagai potensi ekonomi yang menjanjikan.
Pihaknya berharap Pemerintah Daerah yang menangani ini. Menurutnya akan sangat luar biasa potensi ekonomi kearifan lokal ini jika ditopang oleh pemerintah daerah secara serius.
Marwan Dasopang juga berpesan agar masyarakat berbahagia dengan adat istiadat yang ada di Madina dan mengelolanya dengan baik, sehingga bisa menggerakkan ekonomi.
“Sungguh ini kekuatan yang sangat besar. Sebab, orang akan cenderung tertarik ketika budaya dan adat istiadat bisa di suguhkan dan di sajikan secara menarik,” pungkasnya.
Reporter: Lokot Husda
Editor: Tim Redaksi StArtNews