Melirik Wisata Sawah Sabarang di Desa Padang Bulan Kotanopan

Melirik Wisata Sawah Sabarang di Desa Padang Bulan Kotanopan

Kotanopan, StArtNews-Wisata sawah, mungkin bagi sebagaian warga Mandailing Natal (Madina) masih terasa asing. Sebab, selama ini masih banyak orang yang punya areal persawahan hanya digunakan sebatas bercocok tanam yaitu tanaman padi. Sangat jarang ditemui areal persawahan yang dijadikan objek wisata dan menambah pendapatan warga sekitar tanpa merusak atau menganggu tanam padi.

Namun itulah yang terdapat di Desa Padang Bulan, Kotanopan, Kab. Mandailing Natal. Sebagian Dana Desa tahun 2020 digelontorkan untuk pembangunan objek wisata sawah yang terdapat di kawasan Sawah Sabarang Desa Padang Bulan. Saat ini, pembangunan yang dimulai sekitar tiga bulan lalu dengan menghabiskan anggaran sekitar Rp250 juta ini sudah selesai dikerjakan. Tinggal menunggu peresmian minggu depan oleh Kepala Desa Padang Bulan dan warga desa setempat.

Lantas, apa yang istimewa dari wisata Sawah Sabarang Desa Padang Bulan ini?   Wisata ini menjual objek utamanya adalah sawah. Di atas areal persawahan yang sudah ditanami warga dibangun pondok-pondok dengan ukuran bervariasi. Antara pondok yang satu dengan pondok yang lain dihubungkan dengan jalur yang terbuat dari properti bambu. Uniknya, semua pondok dilengkapi ecobricks untuk furniture, seperti kursi, meja dan lainnya yang terbuat dari bambu. Selain itu, untuk menyatukan bambu yang satu dengan lainnya dipergunakan tali pengikat dari ijuk.

100 meter sebelum lokasi, para pengunjung akan melewati Gapura dari bambu sebanyak tiga Gapura. Di atas Gapura ini tertulis “Objek Wisata Sawah Sabarang Desa Padang Bulan”. Sedangkan di bagian bawah, tepatnya di atas jalan rabat beton dibuat semacam pot bunga untuk tempat menanam bunga dari berbagai jenis. Selain itu, sebelah kanan terdapat dua pondok yang cukup besar tempat pengunjung duduk santai yang juga terbuat dari bambu.

Ada beragam hal yang bisa dinikmati dari Wisata Sawah Sabarang ini, seperti pemandangan yang indah, hijaunya padi petani di areal persawahan dan keindahan awan saat siang dan menjelang magrib. Seterusnya menikmati saat padi menguning atau masa panen bisa dilihat langsung. Tidak kalah menariknya melihat matahari terbit (sunrise) dan matahari tenggelam (sunset).

Hamparan sawah hijau di sekeliling. Angin berhembus semilir, saat berjalan di jalur penghubung antara pondok. Begitu juga saat kita dan keluarga duduk di pondok-pondok di atas sawah yang telah disiapkan. Bagi pengunjung juga bisa juga berswafoto ria di jalan jalur penghubung dan juga di dalam pondok. Di Obyek wisata Sabarang ini juga nantinya pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai  kuliner khas Mandailing.

Kepala Desa Padang Bulan, Bahren Daulay yang dihubungi Senin (7/12) mengatakan, tujuan obyek wisata sawah ini dibuat untuk memberdayakan masyarakat dan Naposo Bulung Desa Padang Bulan dalam hal membuka lapangan kerja. Sedangkan sumber dana pembangunan obyek wisata ini berasal dari Dana Desa Padang Bulan tahun 2020 sebanyak Rp 250 Juta.

Dikatakannya, bangunan pondok atau jalur penghubung semuanya menggunakan properti bambu dan pengikatnya terbuat dari tali ijuk. Sampai siapnya pembangunan obyek wisata Sabarang ini sekitar satu bulan lalu telah menghabiskan 2000 batang bambu dan 20 ribu meter tali yang terbuat dari ijuk. Sedangkan masa pengerjaanya mencapai 3 bulan dengan melibatkan warga Padang Bulan.

Ditambahkannya, kedepan sistem pengelolaan wisata Sabarang ini akan ditangani Bumdes Desa Padang Bulan. Sedangkan obyek wisata ini mulai dibuka pertengahan Desember 2020. Bagi warga atau pengunjung yang datang kemari nantinya akan dikutip pembayaran sewajarnya. Hasilnya nanti akan diberdayakan atau menjadi pemasukan bagi Bumdes.

Menurut Bahren Daulay, kendala yang dihadapi selama pembuatan Wisata sawah ini adalah kurang terampilnya pekerja dalam membuat bangunannya, sebab yang  diberdayakan sebagai pekerja adalah warga Desa Padang Bulan sendiri. Apalagi properti bangunan ini semua terbuat dari bambu dan tali ijuk. Begitu juga pemasangannya cukup rumit untuk menghubungkan bambu yang satu dengan yang lainnya. Apalagi di Wisata Sabarang ini terdapat 7 pondok yang notabene desain gambarnya setiap pondok berbeda.

Bahren berharap kehadiran Wisata Sawah ini ke depan bisa maksimal memberikan pemasukan bagi Bumdes desa Padang Bulan. Selama ini Dana Desa selalu identik dengan pembangunan fisik, namun untuk tahun 2020 ini desa Padang Bulan berani membuat gebrakan membuat wisata sawah yang hasilnya nanti akan menjadi pemasukan bagi Bumdes.

Reporter: Lokot Husda
Editor: Tim Redaksi StARtNews

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...