Minta Anggaran ke Menkes, Edy Rahmayadi Akan Naikkan Level RSUD Panyabungan

Minta Anggaran ke Menkes, Edy Rahmayadi Akan Naikkan Level RSUD Panyabungan

Jakarta, StartNews – Seluruh Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Sumatera Utara (Sumut) akan dinaikkan tingkat pelayanannya agar mampu melayani pasien penyakit jantung, stroke, dan kanker. Termasuk RSUD Panyabungan, ditargetkan dapat melayani tindakan medis dasar untuk penyakit jantung. Paling tidak bisa melakukan prosedur pasang ring.

Untuk itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi  meminta Menkes untuk mengalokasikan anggaran untuk RSUD Panyabungan, Parapat, dan dr. Djasamen Saragih. Alokasi anggaran ketiga rumah sakit tersebut diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah.

Edy Rahmayadi menyampaikan hal itu usai bertemu dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Selasa (2/8/2022) lalu.

Bahkan, kata Edy, rumah sakit milik Pemprov Sumut seperti RS Haji Medan akan menjadi RS rujukan ketiga penyakit jantung, stroke, dan kanker pada tahun depan. Sementara separuh RSUD kabupaten/kota ditargetkan bisa melayani tindakan medis dasar untuk penyakit jantung. Paling tidak bisa melakukan prosedur pasang ring.

Edy Rahmayadi mengapresiasi Kemenkes yang telah menjadikan RS Haji Medan sebagai lokus prioritas. Dengan begitu, RS Haji Medan akan menjadi rumah sakit rujukan ketiga penyakit tersebut.

“Jadi, intinya RS Haji akan menjadi rumah sakit rujukan untuk jantung, stroke, dan kanker. Sehingga orang tidak perlu lagi ramai terbang ke luar negeri berobat,” ucap Edy.

Edy menjelaskan, Kemenkes memiliki program alokasi lokus prioritas jantung, stroke, dan kanker. Program itu tidak hanya untuk rumah sakit di bawah Pemerintah Provinsi, melainkan juga rumah sakit kabupaten/kota. Sehingga, nantinya pada tahun 2024, sebanyak 50 persen RSUD yang berada di kabupaten/kota akan bisa melakukan tindakan dasar untuk jantung, paling tidak memasang ring jantung.

Edy juga mengusulkan kepada Menkes agar mengalokasikan Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik tahun 2023 sebesar Rp 142.694.540.323 dan sebesar Rp 117. 453.935.841 pada tahun 2024.

“Kami berharap agar usulan tersebut dapat direalisasikan, sehingga kami bisa memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sumut,” katanya.

Selain itu, Edy juga meminta Menkes untuk mengalokasikan anggaran untuk  RSUD Panyabungan, Parapat, dan dr Djasamen Saragih. Alokasi anggaran ketiga rumah sakit tersebut diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana rumah sakit di daerah.

“Kita juga meminta Menkes untuk mengalokasikan anggaran untuk UPT Laboratorium Kesehatan Pemprov, lab yang kita punya itu masih perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat juga,” ujar Edy.

Stunting di Sumut

Sementara untuk menekan angka stunting di Sumut, Edy bersinergi dengan pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ini, prevelansi stunting Sumut berada pada angka 25,8%. Dari 33 kabupaten/kota, ada 22 kabupaten/kota memiliki prevalensi stunting di atas nasional dan provinsi.

Untuk itu, Edy meminta Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang kesehatan sebesar Rp 33 miliar. DAK tersebut dibutuhkan untuk memberikan makanan tambahan bagi 4.575 ibu hamil kurang energi kronis dan 81.293 balita kurus.

“Menekan stunting mesti dilakukan secara bersinergi atau bersama-sama. Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri. Maka itu, kita meminta Kemenkes untuk mengalokasikan DAK agar dapat menangani ribuan balita kita di Sumut,” kata Edy.

Selain itu, Kemenkes mendukung rencana pembangunan rumah sakit bertaraf internasional di Sumut. Pemprov Sumut akan mendukung penyediaan lahan di Desa Sena, Deliserdang.

Pada pelaksanaan PON 2024 memerlukan fasilitas untuk VVIP. Mengingat pada pelaksanaan PON tersebut, banyak tamu kenegaraan yang akan hadir. Oleh sebab itu, Edy juga meminta Menkes untuk menghibahkan ambulans VVIP kepada Pemprov Sumut. Terkait hal ini, Kemenkes akan mendukung pelayanan kesehatan pada perhelatan PON 2024.

Edy juga meminta alokasi vaksin sinovac untuk anak sebanyak 55.000 dosis vaksin. “Kita mengejar vaksinasi untuk anak ini, namun vaksin sinovac belum tersedia, ini kami meminta kepada Menkes untuk mengalokasikannya,” kata Edy, yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis, Kepala Dinas Tenaga Kerja Baharuddin Siagian dan Direktur RSU Haji Medan Rehulina Ginting.

Reporter: Sir

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...