Panyabungan, StartNews – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) penanganan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak, Senin (6/7/2022). Tim Satgas ini melibatkan personil Polri, TNI, dan Kejaksaan.
Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution usai rapat di Kantor Bupati Madina mengatakan pembentukan Tim Satgas tersebut untuk mencegah meluasnya wabah PMK pada hewan ternak, khususnya hewan yang akan dijadikan kurban.
“Sementara vaksin untuk hewan kurban di Madina yang terjangkit PMK sampai saat ini belum ada kita terima dari pusat,” katanya.
Sebelumnya, Siar Nasution menyatakan kondisi kesehatan hewan ternak sapi yang terpapar PMK di Kabupaten Madina sudah sembuh. Dari 28 ekor sapi yang terindikasi PMK, menurut Siar, tinggal satu ekor yang kondisinya belum sepenuhnya pulih.
“Semuanya sudah mulai membaik. Tinggal satu ekor sapi yang ada di Rumbio yang belum sepenuhnya pulih,” ujar Siar, Kamis (23/6/2022).
Siar menyampaikan, terakhir pihaknya menemukan hewan sapi yang terkena PMK di Panyabungan Jae, Kecamatan Panyabungan. Sampai sekarang pihaknya tidak lagi menemukan adanya hewan ternak yang terindikasi PMK.
“Sampai saat ini belum ada lagi laporan yang kita terima dari masyarakat. Kami mengharapkan jika ada ditemukan sapi terindikasi PMK agar cepat dilaporkan,” katanya.
Terkait stok obat-obatan, Siar mengatakan persediaan obat-obatan sudah menipis. Untuk itu, dia berharap Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara segera mengirimkan obat-obatan.
“Kita sudah mengajukannya ke Dinas Pertanian Provinsi Sumut dan mereka juga sudah turun ke Madina. Kita mengharapkan agar obat-obatan tersebut segera terealisasi,” tutur Siar.
Reporter: Erwin Saleh