Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merawat dua orang anak asal Provinsi Aceh, MA (15) dan AB (15) yang diduga telah terinfeksi penyakit difteri.Kedua pasien ini berasal dari satu pesantren. MA masuk ke RS pada Sabtu (21/01/2017) lalu, dan AB sehari sebelumnya, yakni pada Jumat (20/01/2017).
Menurut Pengamat Kesehatan Sumut, dr Umar Zein, difteri merupakan penyakit yang diakibatkan bakteri corynebacterium. Penyebabnya kemungkinan, karena adanya kasus anak yang tidak diimunisasi dan menular melalui pernafasan dengan kontak langsung atau bisa melalui makanan yang terkontaminasi.
“Mungkin juga si anak tidak dilakukan atau diberi vaksin DPT (Difteri Pertusis dan Tetanus). Biasanya ini terjadi pada anak dan di Sumut, kasusnya sekitar tahun 80-an,” katanya, Selasa (24/01/2017).
Namun, lanjut Umar Zein, untuk memastikan apakah kedua pasien itu betul terkena fifteri atau tidak, perlu dilakukan pemeriksaan kultur kuman dari hidung, tenggorok, amandel di laboratoriumm. “Karena ada toksinnya, akibatnya kalau berat jadi sesak nafas,” jelasnya,
Sementara itu, Kepala Sub Bagian Humas RSUP Adam Malik, Medan, Masahadat Ginting mengaku pihaknya sudah mengambil sampel darah dan diperiksakan di laboratorium mikrobiologi.Dinas Kesehatan Kota Medan, lanjut Masahadat, juga sudah memeriksakan sampel ke Jakarta.
“Rabu besok kemungkinan bisa diketahui hasilnya.Mereka masih ditangani dokter anak. Kita tunggu hasil pemeriksaan dari laboratorium. Gejala memang mengarah ke penyakit difteri,” pungkasnya. (BS03)
Sumber : Beritasumut.com
Editor : Hanapi Lubis