Pantang Takluk Lawan Bandar Narkoba

Pantang Takluk Lawan Bandar Narkoba

ILUSTRASI

ILUSTRASI

POJOK REDAKSI – PERANG – melawan peredaran dan penyalahgunaan narkoba ialah ikhtiar tiada henti dalam menaklukkan salah satu kejahatan luar biasa. Kita tak boleh lelah, apalagi kalah, kendati mendapat perlawanan dari pengedar hingga bandar.

Bandar narkoba semakin brutal. Mereka nekat melakukan perlawanan terbuka terhadap aparat keamanan. Bahkan, mafia narkoba tidak lagi segan-segan menembak aparat kepolisian.

Penembakan aparat kepolisian di Jakarta dan sejumlah kota lainnya pada pekan lalu oleh mafia narkoba membuat kita sedih bercampur geram. Akan tetapi, berlama-lama larut dalam kesedihan dan kegeraman tak membawa guna. Kita harus bangkit dan bahu-membahu melawan bandar narkoba dan siapa pun yang membekinginya.

Negara tidak boleh tunduk, apalagi takluk, kepada mafia narkoba. Tugas utama negara ialah melindungi segenap tumpah darah Indonesia dari segala pengaruh narkoba. Cara melindunginya ialah tiada henti memerangi mafia narkoba.

Perang terhadap mafia narkoba bukan hanya tugas Badan Narkotika Nasional (BNN). Bukan pula tugas aparat kepolisian semata. Keterlibatan aktif masyarakat menjadi penting. Bukankah dalam Undang-Undang tentang Narkotika diatur peran serta masyarakat?

Itu artinya perang melawan narkoba membutuhkan kepedulian dan peran serta segenap bangsa. Sadar atau tidak sadar, sudah lama sesungguhnya negara ini memasuki fase darurat narkoba.

Disebut fase darurat narkoba karena sedikitnya 4 juta orang menjadi korban kejahatan narkoba setiap tahun. Angka kematian akibat narkoba mencapai 12.044 jiwa per tahun. Kejahatan narkoba telah merusak sendi kehidupan manusia dan kemanusiaan.

Meski selama ini BNN dan aparat kepolisian sudah pontang-panting memerangi narkoba, sindikat pengedar narkoba ternyata memiliki kecerdikan luar biasa dalam bertindak. Bahkan, dalam sejumlah kasus, ditemukan jejak aparat yang menjadi beking.

Memerangi kejahatan narkoba tidak bisa lagi dengan cara biasa-biasa saja. Harus dilakukan dengan cara luar biasa seperti melibatkan tentara. Dalam perspektif itulah kita menyambut baik langkah terobosan BNN yang menggandeng TNI untuk menangkap para pengedar narkoba, terutama bandar kakap, termasuk aparat pelindung mereka.

Jauh lebih penting lagi, setelah bandar narkoba ditangkap, ialah proses hukum yang membawa efek jera. Terkait dengan proses hukum itu, kita ingatkan agar para jaksa penuntut dan hakim menebalkan integritas yang tinggi.

Integritas perlu digarisbawahi karena para bandar narkoba memiliki uang yang berlimpah untuk menyuap aparat penegak hukum. Hanya integritas itulah yang bisa memagari hati nurani aparat penegak hukum untuk tidak tergoda disuap, apalagi tergoda melakukan transaksi pasal demi membebaskan bandar narkoba dari jeratan hukum.

Bandar narkoba, kalau memang terbukti bersalah dalam proses peradilan, harus dituntut dan dijatuhi hukuman mati. Setelah berkekuatan hukum tetap, vonis mati itu konsisten dijalankan. Konsistensi diperlukan agar bandar narkoba tidak lagi leluasa menjalankan bisnis jahat itu dari balik jeruji besi seperti yang terjadi selama ini.

Perang terhadap mafia narkoba pada tahap tindakan harus berkorelasi erat, sangat erat, dengan vonis pengadilan. Perang melawan bandar narkoba jangan sampai cuma gegap-gempita pada saat penangkapan, tapi sunyi senyap di ruang sidang. Jika itu yang terjadi, percayalah, rakyat tidak pernah lelah memberikan dukungan memerangi bandar narkoba

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...