Perfilman Nasional dan Daerah Tertawa, Menangis……….

Perfilman Nasional dan Daerah Tertawa, Menangis……….

logo-ketiga-film-indonesiaSetuju bahwa Komunitas film daerah bisa memiliki potensi untuk menutupi kekurangan film nasioanl. Bayangkan saja, jumlah film yang diproduksi dalam satu tahun terakhir ada 220 film fiksi pendek, 52 film dokumenter pendek, 17 film dokumenter panjang, 10 film fiksi panjang, dan empat film animasi. Dari jumlah itu, 195 film diantaranya beredar di festival film baik tingkat universitas, kota, provinsi, nasional, dan internasional.

Masih ingat, ketika Tympanum Novem menjadi salah satu peserta Kongres Kebudayaan Indonesia III akhir tahun lalu, saya bertemu para utusan komunitas film dari berbagai daerah. Dedi Mizwar ketika itu kaget, bahwa kita bisa membuat film dengan cost produksi 5 jutaan. Dan Aditya Gumay, sutradara, menyebut berani main di segmen film pendidikan, yang dalam genre film nasional nyaris tak tersentuh.

Semua memang kecewa dengan pembiaran yang dilakukan pemerintah. Bayangkan, Korea saja berani habis-habisan mengalokasikan anggaran untuk film mereka, asal bisa menjadi pusat kebudayaan baru di Asia. Kita? Biskop kita malah mati. Malah ada tiga kota provinsi yang tidak memiliki bioskop.

Menteri Anies Baswedan ketika itu setuju, komunitas lokal harus dikuatkan, baik melalui dukungan anggaran hingga pendampingan manajerial. Disebutkan bahwa film harus menjadi satu jurusan di SMK, sekolah SLTA wajib membuka aula mereka untuk tempat memutar film daerah setiap malam minggu, murid-murid harus ikut komunitas film setiap libur semester, dan setiap sekolah wajib membuat film produksi sendiri setiap tahun dengan menggandeng para komunitas film. Bahkan daerah juga wajib mengalokasikan anggaran untuk membeli royalti film-film daerah, digandakan filmnya, dan dibagi kepada masyarakat. Semua bersorak ketika itu, Dedi Mizwar bahkan menangis terharu.

Tapi rekomendasi itu mentok, dan Anies berhenti menjadi menteri. Dan saya tertawa terbahak-bahak. Alangkah lucunya negeri ini!

Tulisan            : Drs. Askolani Nasuion

Editor              : Tim Redaksi StArtNews

 

Komentar Anda

komentar

Leave a Reply

Your email address will not be published.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Scroll To Top
Request Lagu
Loading...