Jakarta, StArt FM – Gempa bumi tektonik berkekuatan 5,9 magnitudo mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat (Sumbar) pada Senin (29/08) pukul 5:34 WIB. Gempa dirasakan hingga ke beberapa kabupaten/kota lainnya di Sumbar.
Salah satu warga Kota Padang, Lisa (23) mengatakan gempa tersebut membangunkannya dari tidur karena merasa ada goyangan dan berlangsung cukup lama.
“Saya pikir saya pusing, tapi ternyata gempa,” katanya kepada CNNIndonesia.com.
Senada, warga Malampah, Pasaman, Henny (26) juga merasakan getaran tersebut di rumahnya bekas gempa bumi 25 Februari lalu.
“Di sini (Malampah, Pasaman) terasa getarannya cukup kuat, dan berbunyi,” jelasnya.
Menurut informasi dari laman website Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang Panjang, Sumbar, gempa dangkal itu berasal dari tiga meter arah laut Siberut Barat, dengan kedalaman 16 Kilometer. sehingga getarannya dapat dirasakan di sekitar sumber gempa.
“Gempa bumi terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng segmen Megathrust Mentawai-Siberut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” tulisnya.
Dampaknya, menurut BMKG di beberapa daerah dapat merasakan guncangan gempa itu, seperti di Siberut Utara, Tuapejat, Pasaman, Padang, Painan, hingga ke Bukittinggi, Solok, Pariaman dan Payakumbuh.
Lanjut, pada pukul 6:20 WIB, pihaknya juga mendapati adanya gempa susulan (aftershock) bermagnitudo M 3,8 yang berasal dari sumber dekat asal gempa pertama dengan kedalaman 10 Kilometer.
“Masyarakat dihimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan,” lanjutnya di laman tersebut.
Sumber: cnnindonesia.com