Tiga Nelayan Hilang di Perairan Tanjung Bangsi Belum Ditemukan

Labuhanbatu, StartNews – Tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Labuhanbatu bersama anggota Satuan Polisi Air dan Udara (Satpol Airud) Polres Labuhanbatu dan TNI AL masih mencari tiga nelayan tradisional yang dilaporkan hilang selama 5 hari saat melaut di perairan Tanjung Bangsi, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, sejak 4 Juni 2025 hingga 9 Juni 2025.
Setelah menerima laporan tiga nelayan hilang, tim gabungan langsung dikerahkan untuk meyisir titik koordinat terakhir yang diketahui, yakni di 2⁰40’59.0″N 100⁰07’56.9″E dengan harapan dapat menemukan tanda-tanda keberadaan ketiga nelayan maupun perahunya. Meski kondisi cuaca berubah-ubah, pencarian masih terus dilakukan.
“Ada laporan tiga nelayan hilang saat mencari ikan di laut. Mohon doa dari semua pihak agar mereka segera ditemukan dalam keadaan selamat,” kata Kepala BPBD Labuhanbatu Darwin Yusma, dirilis antaranews.com, Selasa (10/6/2025).
Tiga nelayan tradisional yang dilaporkan hilang adalah Abdul Rahman Nasution (50) dan Samsul Rizal (53), warga Kecamatan Panai Hilir, serta Ridho (30), warga Panipahan, Kecamatan Limau Kapas, Kabupaten Rokan Hilir. Ketiganya terakhir diketahui melaut untuk mencari ikan pelagis seperti gembung dan senangin.
Istri Abdul Rahman, Sarpinah Ritonga, mengatakan suaminya dan Samsul Rizal berangkat dari perairan Sungai Berombang sekitar pukul 15.00 WIB pada Rabu (4/6/2025). Keduanya yang merupakan kakak-beradik menjemput Ridho di wilayah Panipahan, Rokan Hilir, Provinsi Riau, sambil memperbaiki mesin perahu yang rusak disana.
Setelah perbaikan, sekitar pukul 16.30 WIB mereka melanjutkan perjalanan menuju perairan Tanjung Bangsi—lokasi yang dikenal sebagai salah satu lumbung ikan bagi nelayan tradisional, terutama untuk ikan gembung, senangin dan bawal. Lokasi tersebut berjarak sekitar 8 kilometer dari rumah nelayan yang hilang di Sungai Berombang.
Sarpinah mengaku sempat berkomunikasi dengan Rahman pada Rabu malam sekitar pukul 19.30 WIB. Dalam percakapan tersebut, dia berpesan agar hasil tangkapan tidak dijual langsung kepada pengumpul di laut, tetapi dibawa pulang dan dijual ke warga untuk persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Namun hingga waktu yang telah ditentukan, ketiganya tidak kunjung kembali ke darat membuat keluarga dan masyarakat sekitar cemas. Kekhawatiran keluarga meningkat dan bersama nelayan lain melakukan pencarian ke titik terakhir keberadaan mereka. Bahkan, diperluas hingga perairan Pulau Jemur di wilayah Panipahan, Provinsi Riau pada Sabtu (7/6/2025).
Reporter: Ant/Sir
Comments
This post currently has no comments.